Kue Onbekuk dengan Cita Rasa Rempah: Nostalgia Manis dari Dapur Masa Kecil
Onbijtkoek
Ada satu kue yang selalu berhasil membawa saya kembali ke masa kecil—Kue Onbekuk.
Bagi sebagian orang, ini mungkin hanya kue biasa, tapi bagi saya, Onbekuk adalah simbol kehangatan, perjuangan, dan kebersamaan di rumah.
Kue Onbekuk sebenarnya merupakan adaptasi dari kue Belanda bernama "onbijtkoek," yang diperkenalkan sejak masa kolonial.
Karena pelafalannya yang cukup sulit, orang Indonesia menyederhanakannya menjadi "Onbekuk."
Dahulu, kue ini sering dijadikan sebagai sarapan dan dinikmati dengan cara diolesi mentega, ditemani secangkir kopi hangat.
Rasanya yang manis dengan aroma rempah khas membuatnya begitu nikmat, tanpa terasa enek.
Saat kecil, hidup di kampung membuat segala sesuatu terasa lebih istimewa. Kue-kue manis seperti Onbekuk tergolong mewah bagi kami, hanya bisa dinikmati pada momen-momen tertentu.
Tapi semua berubah saat ibu saya membuka warung makan saat saya duduk di bangku SMP.
Tak hanya menyajikan makanan berat, ibu juga menjual aneka kue basah, termasuk Onbekuk, dan menerima pesanan dari pelanggan.
Perjalanan Menjadi Tukang Adon Onbekuk
Setiap pulang sekolah, saya anak laki-laki tertua punya satu tugas penting yaitu pergi ke pasar dengan sepeda BMX untuk membeli bahan-bahan untuk kue jualan ibu.Ini bukan sekadar belanja biasa, tapi sebuah perjalanan kecil yang membuat saya akrab dengan dunia perbakingan sejak dini.
Malam harinya, giliran saya turun tangan. Mengadon Onbekuk jadi tugas saya, dan tentu saja, semuanya manual!
Di awal-awal, ibu masih mengawasi—menakar bahan, memastikan urutan pembuatan berjalan dengan benar. Tapi semakin sering saya membuatnya, semakin saya hafal tanpa perlu arahan lagi.
Ada kebanggaan tersendiri saat mendengar tetangga atau pelanggan memuji kelezatan Onbekuk ibu.
Tapi yang lebih membanggakan adalah ketika ibu dengan senyum bangga berkata, "Itu anak saya yang buat." Ah, betapa hati ini berbunga-bunga!
Resep Kue Onbekuk Kenari
Nah, sekarang saya mau berbagi resep Kue Onbekuk Kenari yang selalu jadi favorit di rumah.
Bahan A:
- 8 butir telur ayam ukuran besar
- 700 gram gula merah (iris halus)
- 1 bungkus bumbu spekuk
Bahan B:
- 3 ³/⁴ gelas tepung terigu serbaguna
- 1/2 sdm mentega untuk olesan loyang
- Kenari atau almond untuk topping
Cara Membuat:
- Mixer bahan A selama 30 menit dengan kecepatan tinggi hingga adonan kental.
- Setelah itu, masukkan tepung terigu secara bertahap, aduk hingga tercampur rata.
- Tuang adonan ke dalam loyang tulban atau wonderpan yang sudah diolesi mentega.
- Taburkan topping kenari atau almond di atasnya.
- Panggang dalam oven (saya pakai otang aja, Bun!) selama kurang lebih 45 menit.
- Lakukan tes tusuk untuk memastikan kematangannya.
Dan voila! Kue Onbekuk Kenari siap dinikmati.
Rasanya yang legit dengan aroma rempah khas bumbu spekuk selalu sukses bikin saya teringat masa-masa dulu, saat pertama kali belajar mengadon tanpa bantuan mixer listrik.
Kue ini bukan sekadar camilan, tapi bagian dari cerita hidup saya. Semoga resep ini juga bisa membawa kehangatan ke dapur kalian! 😊
Keren bang udah bisa bikin kue sejak kecil. Bahannya gak pake pengembang ya bang? Kalau kue ada kenarinya, malah mengingatkan saya pada kue bikinan almarhumah nenek, beliau tukang kue, selalu pakai topping kenari
BalasHapusspekuk itu yang buat lapis legit bukan ya om, berarti nanti rasanya mirip2 ya. saya baru denger nih kue onbekuk ini
BalasHapusJaman aku kecil ibuku sering bikin kue ini, rasanya memang enak
BalasHapus